Menjelajah Luar Angkasa Dari Balik Observatorium Bosscha

2 min read

Menjelajah Luar Angkasa Dari Balik Observatorium Bosscha 1

Tempat Penelelitian astronomi terbesar dan tertua di Indonesia adalah Observatorium Bosschaa.

bangunan observatorium bosscha
Gambar Observatorium Bosscha via.instagram.com/bandunginframe/
Jam Buka:09.00-14.30
Tiket Masuk:Rp 15.000,00- Rp20.000,00
Nomor Telpon:022 278 6001
Aktivitas:Mengamati cara kerja teropong tertua Zeiss, Mendapat informasi tentang astronomi di ruang multimedia, Melihat bintang dengan menggunakan teleskop Bamberg dan teleskop portable
Waktu Terbaik: Malam hari pada bulan kemarau (April-Oktober)
Perlu Dibawa:Catatan, kamera
Larangan:Dilarang datang terlambat, dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang memasukkan peserta kunjungan dari jumlah yang terdaftar
Alamat:Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat
Fasilitas Umum:Toilet, Toko oleh-oleh, Tempat ibadah, Area parkir
Akses Jalan:Baik
Kedai:Ada
Online Maps:View Maps

Jalan jalan sambil belajar? tentu hal tersebut sangat menyenangkan. Observatorium Bosscha mungkin bisa jadi tujuan belajar sambil wisata terbaik saat berada di Bandung.

Observatorium Bosscha merupakan tempat observatorium untuk peneropong bintang pertama di Indonesia, selain itu juga sebagai tempat untuk penelitian para ilmuan di bidang astronomi. Kamu bakal bisa melihat pemandangan luar angkasa yang begitu indah dari tempat ini.

taman observatorium bosscha
Via instagram.com/bosschaobservatory/
monumen observatorium bosscha
Via instragram.com/bosschaobservatory/
rame observatorium bosscha
Via instagtam.com/anekeeee/
bangunan observatorium bosscha
Via instagram.com/muthimoeth/
meneropong observatorium bosscha
Via instagram.com/antarafotojabar/
teleskop observatorium bosscha
Via instagram.com/observatorium_annajmu/

Sekilas Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha merupakan sebuah lembaga penelitian yang dimiliki oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB. Observatorium ini adalah observatorium terbesar dan tertua di Indoenesia.

Pusat penelitian ini terletak di atas ketinggian 1.310 mdpl dan beridiri di lahan seluas 6 hektar. Observatorium ini memiliki atap yang unik yaitu berbentuk kubah dengan diameter 14,5 m dan berat 56 ton.

Saat kamu ingin melakukan peneropongan maka atap ini akan terbuka. Untuk membuka atap tersebut secara penuh maka dibutuhkan tenaga sebesar 1.500 watt.

Sejarah Singkat

Pembangunan Observatorium Bosscha dimulai pada tahun 1923 dan berakhir pada 1928. Pembangunan pusat penelitian astronomi ini membutuhlan waktu hingga 5 tahun agar bisa memajukan ilmu astronomi masyarakat Hindia Belanda.

Penamaan Bosscha pun tidak tanpa sebab. Bosscha diambil dari nama dosen yang mengajar Bung Karno ketika mengenyam pendidikan di ITB yaitu Karel Albert Bosscha.

Karel Albert Bosscha menjadi orang yang paling berjasa dalam pembangunan observatorium ini. Beliaulah orang yang mendonasikan uang untuk pembelian teropong di Bosscha.

Aktivitas yang Dapat Dilakukan

Walaupun Observatorium Bosscha dibangun pada jaman penjajahan Belanda atau diantara tahun 1923-1928, tempat ini digunakan masih digunakan oleh para peneliti untuk mempelajari seluk beluk astronomi di Indoenesia. Selain itu observatorium ini pun dibuka untuk umum pada waktu-waktu tertentu yang menyeajikan kegiatan yang seru.

  • Mengamati cara kerja teropong tertua Zeiss
  • Mendapat informasi tentang astronomi di ruang multimedia
  • Melihat bintang dengan menggunakan teleskop Bamberg dan teleskop portable

Namun jangan kecewa ketika cuaca buruk maka kamu tidak akan bisa melihat bintang dengan teropong atau teleskop. Jadi pastikan untuk datang pada saat cuaca cerah.

Alamat Bosscha

Observatorium Bosscha terletak di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat. Observatorium ini terletak di kawasan wisata De Ranch dan Farm House Susu Lembang.

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk observatorium tergolong terjangkau. Namun htm tersebut terbagai menjadi dua yaitu untuk siang dan malam.

WaktuHarga
Kunjungan siangRp 15.000,00
Kunjungan malamRp 20.000,00

Namun kunjungan malam hanya dibuka untuk umum dari bulan April sampai Oktober saja. Kunjungan malam tersebut pun hanya dibuka 4x dalam satu bulan.

Fasilitas Tersedia

Obseratorium penelitian ini memberikan layanan yang maksimal.

  • Toilet
  • Area parkir
  • Pusat Informasi
  • Kelas Astronomi
  • Mushola
  • Taman

Kamu bisa belajar seluk beluk dunia astronomi di observatorium ini.

Jam Operasional

Jika kamu ingin berkunjung ke Bosscha kamu harus memperhatikan jam operasionalnya. Observatorium ini hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu dan jumlah pengunjungnya pun juga dibatasi.

HariJam (WIB)KapasitasKetentuan
Selasa09.00-10.30
11.00-12.30
13.00-14.30
Masing-masing sesi 180 orangSelasa-Sabtu khusus untuk kunjungan instansi/ sekolah/ organisasi
Rabu11.00-12.30
13.00-14.30
Masing-masing sesi 180 orangSelasa-Sabtu khusus untuk kunjungan instansi/ sekolah/ organisasi
Kmaia11.00-12.30
13.00-14.30
Masing-masing sesi 180 orangSelasa-Sabtu khusus untuk kunjungan instansi/ sekolah/ organisasi
Jumat09.00-10.30
13.0-14.30
Masing-masing sesi 180 orangSelasa-Sabtu khusus untuk kunjungan instansi/ sekolah/ organisasi
Sabtu09.00-13.00Masing-masing sesi 90 orangKhusus kunjungan perorangan atau kelurga, tidak menerima kunjungan dengan rombongan lebih dari 20 orang

Sebelum melakukan kunjungan sebaiknya melakukan pendaftaran atau registrasi terlebih dahulu karena jumlah pengunjung dibatasi untuk setiap sesinya. Tata cara pendaftaran pun berbeda untuk kunjungan pribadi atau kunjungan instansi.

Q&A

Berikut ini adalah daftar pertanyaan berkaitan tentang Observatorium Bosscha:

Kesimpulan

Banyak cara belajar yang seru salah satunya adalah dengan mengunjungi Observatorium Bosscha. Kamu bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang astronomi secara langsung.

Bagi kamu yang bercita-cita ingin menjadi astronom kamu wajib mengunjungi Bosscha untuk memperdalam ilmu astronomi. Yuk kunjungi observatorium terbesar dan tertua di Indoenesia untuk mendapatkan informasi luar biasa.