Candi Sewu Jogja Saksi Bisu Perjalanan Cinta Yang Melegenda

4 min read

Candi Sewu Jogja Saksi Bisu Perjalanan Cinta Yang Melegenda 1

Candi Sewu Jogja merupakan candi buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke 8.

Jam Buka:06.00-17.00 WIB
Tiket Masuk:Rp 20.000,00- Rp 40.000,00
Nomor Telpon:0274 496 413
Aktivitas:Berkeliling candi, melihat sunrise dan sunset, berfoto
Waktu Terbaik: Pagi hari atau sore hari
Perlu Dibawa:Topi, kamera, air minum
Larangan:Berkata kotor, Berpakaian terbuka, merusak kawasan sekitar
Alamat:Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tenga
Fasilitas Umum:Area parkir kendaraan, Toilet, Mushola, Kursi untuk beristirahat
Akses Jalan:Baik
Kedai:Ada
Online Maps:View Maps

Apakah kamu sudah memililiki agenda untuk berlibur ? Indonesia yang kaya akan budaya dan sejarah memiliki banyak sekali obyek wisata. Hal tersebutlah yang bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar negeri.

Tak heran setiap orang jika memiliki waktu luang akan menyempatkan berlibur setelah penat dengan rutinitasnya sehari – hari. Banyak sekali tempat wisata yang bisa kamu pilih untuk kamu kunjungi di seluruh penjuru negeri ini.

Namun kesempatan kali ini kami dari tim dolanyok akan membahas destinasi wisata di salah satu kota besar Indonesia yang kental akan sejarah dan budaya, yaitu kota Yogyakarta. Siapa yang tidak tahu kota ini, kota yang memiliki budaya dan sejarah serta tempat wisata yang kental akan sejarahnya.

Ya Candi Sewu Jogja namanya. Bangunan candi ini juga di tetapkan UNESCO sebagai warisan budaya. Seperti apa sih Candi Sewu, simak artikel dibawah ini sebelum kamu berkunjung kesana.

Sekilas Candi Sewu Jogja

Candi Sewu adalah candi budha yang di bangun pada abad ke – 8 Masehi. Bangunan candi ini terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Candi ini terletak di Jalan Raya Jogja – Solo.

Candi ini memiliki usia lebih tua dari pada Candi Borobudur yang merupakan candi budha terbesar di Indonesia. Nah Candi Sewu ini merupakan Candi Budha terbesar kedua di Indonesia.

Sebenarnya jumlah dari candi ini pun tidak genap 1000 hanya ada 249 bangunan candi, namun masyarakat menamainya dengan Candi Sewu karena penamaan ini didasari dengan cerita legenda Roro Jonggrang.

Sejarah

Candi ini berdiri pada abad ke 8 masehi, dan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran yang menganut agama Hindu yang berasal dari dinasti Sanjaya. Pada saat tersebut Rakai Panangkaraan memerintah di Kerajaan Mataram Kuno dari tahun 746 – 784 masehi.

Pada awalnya bangunan candi ini memiliki nama asli “ Prasada Vajrasana Manjusigra”, yang memiliki arti “Tempat Wajra Bertahta untuk mencapai Bodhisitwa”. Bangunan candi itu pun sempat mengalai perbaikan dan pelebaran yang di lakukan oleh Rakai Pikatan, beliau seorang pangeran dari dinasti Sanjaya.

Kemudia Rakai Pikatan menyunting salah satu putri dari Dinasti Syailendra yang merupakan penganut agaman Budha. Dinasty Syailendra pada jaman dahulu adalah salah satu dinasty yang terkanal di Pulau Jawa.

Dan pada akhirnya terjadilah pernikahan walaupun berbeda agama. Dari hasil pernikaahan itu akhirnya mampu mengawinkan dua kebudayaan dan menjadi pemersatu dari kedua dinasti besar yang berbeda dari dua dinasti besar yang berkuasa pada saat itu.

Hal itu yang mendasari kenapa candi ini memiliki corak agama budha namun letaknya bisa berdekatan dengan Candi Prambanan yang memiliki corak agama Hindhu.

Kemudian pada abad ke 8 masehi, candi ini pernah mengalami kerusakan parah yang diakibatkan oleh gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006 silam. Runtuhan batu candi berserakan ke tanah hingga candi utamu pun juga mengalami kerusakan.

Sehingga pengelola pun juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki dan menempatkan batu-batu tersebut sesuai letaknya . Selama perbaikan itu pun sempat ditutup demi keamanan dan sekarang setelah dipugar pengunjung kembali boleh msauk.

Legenda

Banyak cerita dari masyarakat yang menceritakn jika candi ini adalah saksi bisu dari perjalan cinta Puteri Roro Jonggrang dengan Pangeran Bandung Bondowoso. Cerita itu berawal dari meninggalnya ayah dari Puteri Roro Jonggrang di peperangan karena serangan dari Pangeran Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang yang memiliki paras cantik membuat Pangeran Bandung Bondowoso tertarik. Mereka bertemu setelah Pangeran Bandung Bondowoso membunuh ayah dari Roro Jonggrang. Hingga pada ahirnya Pangeran Bandung Bondowoso membulatkan tekat untuk mempersuntingnya.

Namun dalam keadaan masih berduka, dan mengetahui jika sang ayah mati dibunuh oleh Pangeran Bandung Bondowoso, ia memilih untuk tidak menerima lamaranya. Karena tidak ingin menyakiti hati Pangeran Bandung Bondowoso, Puteri Roro Jonggrangpun memberikan permintaan yang berat.

Permintaan tersebut adalah dengan meminta dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam. Dengan kesaktian Pangeran Bandung Bondowoso akhirnya ia mengabulkan permintaan itu. Pangeran Bandung Bondowoso merasa percaya diri karena Pangeran Bandung Bondowos bisa memanggil makhluk halus yang bisa membantunya membuatkan 1000 candi dalam satu malam.

Hal tersebut membuat Puteri Roro Jonggrang khawatir, sehingga Puteri Roro Jonggrang berniat menggagalkannya dengan membangunkan ayam-ayam agar berkokok dan bangsa jin mengira mata hari sudah terbit dan semua jin itu pun pergi meninggalkan candi yang baru berdiri 999.

Mengetahui hal tersebut, Pangeran Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Puteri Roro Jonggrang menjadi candi untuk melengkapi candi yang ke 1000.

Daya tarik

Berwisata di tempat penuh sejarah memang mengahdirkan sensasi tersendiri. Di lokasi wisata ini kamu tidak hanaya sekedar bisa berwisata dan menikmati keindahan alamnya, namun kamu bisa berwisata sambil mengenal sejarah yang ada di lokasi ini.

Belajar Budaya dan Sejarah

Kamu bisa mengetahui budaya dan sejarah yang terukir disetiap relief tataan batu candi yang menceritakn kehidupan dimasa itu itu. Dengan dipandu oleh Tour Guide, kamu akan lebih bisa mengetahui sejarah dan budaya apa saja yang tertulis di batu batu candi tersebut. Karena berwisata di tempat bersejarah pasti akan menambah pengetahuanmu.

Pagelaran seni

Jika kamu berkunjung ke sini kamu bisa melihat pertunjukan pentas seni yang diadakan di hari Selsa, Kamis, dan Jumat. Namun pentas seni ini bisa kamu saksikan di komplek Candi Prambanan. Pentas ini mementaskan seni tari, musik jawa, dan drama. Pentas seni ini biasanya dimulai pukul 19.30 – 21.30 WIB.

Spot poto

Buat kamu yang hobi berswa foto, lokasi ini juga sangat menarik untuk kamu jadikan spot foto. Dengan latar belakang candi yang tertata rapi didukung dengan indahnya langit biru dan kilasan awan, akan membuat foto mu lebih ciamik.

Tidak hanya itu, di lokasi ini juga banyak pohon yang besar yang bisa kamu padukan dengan keindahan candi bisa lebih menghasilkan foto yang sangat bagus.

Berkeliling candi menggunakan sepeda

Buat kamu yang mungkin lelah untuk berjalan keliling melihat candi yang berjajar rapi, kamu juga bisa menggunakan sepeda untuk berkeliling menikmati keindahan candi. Waktu terbaik jika kamu ingin bersepeda adalah pagi hari karena udaranya yang segar dan tidak terlalu panas terkena sengatan matahari.

Menikmati sunrise dan sunset

Karena jam operasional yang sudah menyesuaikan terbit dan terbenamnya matahari. Kamu bisa menikmati sunrise dan sunset di komplek candi. Kamu bisa menjadikan moment tersebut sebagai latar belakang berfoto. Apalagi jika penganmbilan foto berlawanan dengan cahaya matahi akan menghasilkan siluet yang sangat instragamable.

Alamat

Candi Sewu bisa kamu kunjungi di Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Yogyakarata sangatlah singkat jika hanya kamu habiskan untuk mengunjungi satu tempat wisata, kamu juga bisa mengunjungi tempat wisata lain yang lokasinya berdekatan.

Seperti, Candi Lumbung, yang berjarak 450 meter, Candi Prambanan yang berjarak 2,2 km, atau candi Perwara yang berjarak 1,5 km.

Harga Tiket

Jika kamu ingin berkunjung ke sini kamu harus membayar tiket masuk sebesar, Rp 40.000,- untuk orang dewasa dan Rp 20.000,- untuk anak. Selain itu untuk bisaya parkir kendaraan sebesar Rp 2000,- untuk kendaraan beroda 2, dan Rp 5000,- untuk kendaraan beroda empat.

Jam operasional

Kamu bisa mengunjungi candi ini setiap harinya dari jam 06.00 – 17.00 WIB

Fasilitas

Seperti halnya tempat wisata yang lain, pihak pengelola juga menyiapkan fasilitas – fasilitas pendukung yang menbuat wisatawan merasa nyamana saat berwisata. Beberapa fasilitas itu seperti:

  • Area parkir kendaraan
  • Toilet
  • Mushola
  • Kursi untuk beristirahat

Nah untuk fasilitas penginapan, kamu harus mencari ke penginapan terdekat dari objek wisata.

Untuk wisatwan yang ingin menginap disekitar candi, kamu tidak perlu kawatir, karena disini tersedia banyak tempat penginapan. Penginapan tersebut seperti, Rumah Desa Homestay, yang berjarak 1 km, Poeri Devata Resort Hotel, yang berjarak 1,8 km, atau kamu juga mengunjungi Joglo Ayem Tentrem yang berjarak 2,6 km.

Nah jika kamu merasa lapar kamu tidak perlu kawatir, karena dikawasan candi ini banyak rumah makan yang bisa kamu jadikan pilihan seperti, Sate Kamnbing Mbah Darmo, yang hanya berjarak 400 meter, Warung Tito, yang berjarak 550 meter, atau Waroeng Kebon Ramayana, yang berjarak 1 km.

Q & A

Berikut adalah daftar pertanyaan mengenai objek wisata budaya ini:

Kesimpulan

Berwisata ke tempat wisata yang memiliki sejarah dan budaya memang memberikan sensasi yang berdera. Kamu pasti akan bisa menambah pengetahuan kamu tentang Candi Sewu Jogja yang sebelumnya tidak kamu ketahui.